
Aceh Timur | Fokusinspirasi.com– Warga Desa Naleung, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, sudah lebih dari dua tahun harus menggunakan rakit sederhana untuk menyeberang ke kota akibat jembatan penghubung yang rusak parah.
Jembatan yang seharusnya menjadi akses utama warga ke pusat kecamatan itu kini tak bisa dilalui karena kondisinya lapuk dan kerap diterjang air pasang.
Rakit tanpa mesin dan tanpa perlengkapan keselamatan menjadi satu-satunya pilihan warga untuk menyebrangi sungai.
Setiap hari, mereka harus merogoh kocek Rp5.000 untuk sekali seberang di siang hari, dan Rp10.000 di malam hari.
Salah satu warga, Mastiana, mengaku setiap hari harus menggunakan rakit untuk berbelanja ke Kota Julok. Ia bahkan terpaksa menyeberang dini hari menggunakan rakit untuk mengantar saudaranya yang sakit.
“Tadi malam saya harus bawa saudara yang sakit ke Julok jam tiga pagi. Kami pakai rakit karena nggak ada pilihan lain,” ujar Mastiana, Sabtu (12/4/2025).
Kondisi ini sudah lama dikeluhkan warga. Mereka berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan karena fasilitas tersebut sangat penting, terlebih dalam kondisi darurat.
Saputra, seorang tukang ojek rakit sederhana, mengatakan kerusakan jembatan telah berlangsung lama. Ia menyebut banyak pihak sudah melihat kondisi tersebut, termasuk anggota DPR RI, namun hingga kini belum ada perbaikan.
“Kasihan warga, mau seberang saja harus bayar. Kalau malam lebih mahal lagi. Ini sudah terlalu lama dibiarkan,” kata Saputra.
Warga berharap pemerintah daerah maupun pusat segera turun tangan untuk membangun kembali jembatan penghubung tersebut demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat Desa Naleung.