100 Kg Sabu ditanam di Kandang Kambing di Aceh

TNI AL bersama BNN mengecek kadar metamfetamin Narkotika jenis sabu, di Mako Lanal Lhokseumawe. (Foto: Muzakir)

 Lhokseumawe | Fokusinspirasi.com – TNI Angkatan Laut (TNI AL) Lhokseumawe berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu yang diduga merupakan bagian dari jaringan internasional.

Dalam operasi tersebut, petugas menyita 100 kilogram sabu yang disembunyikan di dalam kandang kambing di Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.

Penangkapan di Aceh Utara

Penyergapan dilakukan setelah TNI AL menerima laporan adanya transaksi narkotika dalam jumlah besar melalui jalur laut. Tim kemudian melakukan penyelidikan, penyisiran, dan pengintaian di sekitar lokasi pendaratan barang haram tersebut.

Saat operasi berlangsung, petugas berhasil menangkap seorang tersangka berinisial JB (49) yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba ini. Barang bukti berupa 100 kilogram sabu ditemukan tertimbun dalam tanah di kandang kambing untuk menghindari deteksi aparat.

Baca Juga  10 hari Tenggelam Di sungai Krueng pasee Farhat ditemukan Mengampung di Laut

Saat ini, tersangka JB (49) beserta barang bukti telah diamankan di Markas Komando Pangkalan TNI AL (Lanal) Lhokseumawe untuk penyelidikan lebih lanjut. TNI AL juga berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya guna mengungkap pelaku utama dan mencegah masuknya narkotika ke wilayah Indonesia.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal I) Brigjen TNI Jasiman Purba menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan patroli laut serta memperkuat koordinasi dengan aparat terkait untuk menutup celah penyelundupan narkoba.

Sementara itu, Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Andi Susanto mengungkapkan bahwa operasi ini tidak hanya berfokus pada penyitaan barang bukti, tetapi juga bertujuan untuk mengungkap jaringan penyelundupan yang lebih besar.

Baca Juga  230 Jiwa di Lhokseumawe Terdampak Banjir

“Kami akan terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini untuk mengidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam jaringan ini. Ini bukan sekadar kasus penyelundupan biasa, tetapi bagian dari jaringan besar yang berusaha merusak generasi muda Indonesia,” ujar Kolonel Andi Susanto.

Aceh sebagai Jalur Strategis Peredaran Narkotika

Aceh dikenal sebagai salah satu wilayah strategis yang kerap menjadi jalur masuk narkotika dari luar negeri, terutama melalui jalur laut. Modus penyelundupan pun semakin beragam, mulai dari penyimpanan di kandang hewan, penyamaran dalam perahu nelayan, hingga penggunaan kapal-kapal kecil.

Dengan pengungkapan kasus ini, TNI AL menegaskan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba yang dapat merusak generasi bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *