Universiti Tun Abdul Razak Malaysia Berikan Apresiasi kepada Dayah Rakyat Tamora Nusantara Aceh

Lhokseumawe | Fokusinspirasi. Com– Puluhan mahasiswa dari Universiti Tun Abdul Razak (UNIRAZAK), Malaysia, memberikan apresiasi khusus kepada Dayah Rakyat Tamora Nusantara Aceh atas kontribusinya dalam rehabilitasi sosial dan pendidikan nonformal di Indonesia.

Apresiasi ini disampaikan dalam sebuah forum diskusi akademik yang digelar di Lhokseumawe, yang membahas peran lembaga pendidikan nonformal dalam mendorong transformasi sosial, khususnya bagi mantan pelaku kriminal, pecandu narkoba, penderita gangguan jiwa, hingga pelanggar syariat Islam.kamis (22/05/2025)

Perwakilan UNIRAZAK, Mohammad Mukmin, menyampaikan penghargaan atas dedikasi Dayah Rakyat Tamora dalam membina individu-individu dengan latar belakang kompleks menjadi pribadi yang produktif.

“Kami sangat mengapresiasi pendekatan unik Dayah Rakyat Tamora yang memadukan pendidikan agama, pelatihan keterampilan hidup, dan pembinaan karakter. Mereka telah berhasil mengubah ribuan mantan narapidana menjadi pengusaha, pendakwah, guru ngaji, hingga tokoh masyarakat. Kami berharap model ini bisa diadopsi secara global,” ujar Mukmin.

Baca Juga  Selama Operasi Seulawah, Satlantas Tertibkan 95 Pelanggar Lalu Lintas di Lhokseumawe

Dayah Rakyat Tamora Nusantara Aceh selama ini dikenal luas sebagai lembaga yang tidak hanya fokus pada pendidikan keagamaan, tetapi juga rehabilitasi sosial. Lembaga ini telah berhasil merehabilitasi puluhan ribu individu yang sebelumnya terlibat dalam berbagai masalah sosial.

Pembina Dayah, Dr. (C) Heri Maulana, S.IP., M.SM., menyampaikan bahwa pendekatan yang digunakan lembaganya berakar pada nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang.

Baca Juga  Warga Lhokseumawe Diimbau Tak Rayakan Malam Tahun Baru

“Transformasi sejati dimulai dari pendekatan yang manusiawi dan berbasis nilai. Kami percaya setiap manusia punya potensi untuk berubah. Dengan kasih sayang, pendidikan, dan disiplin, mereka dapat kembali menjadi pribadi yang bermanfaat,” jelas Heri.

Heri juga menambahkan bahwa pihaknya membuka peluang kerja sama dengan universitas di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara untuk mengkaji lebih lanjut penerapan pendekatan restoratif dalam sistem hukum, khususnya dalam pemberian sanksi pascarehabilitasi.

Apresiasi dari UNIRAZAK ini diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan dan sosial lainnya dalam mengembangkan pendekatan rehabilitasi yang efektif, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *