![]()
Pidie Jaya | Fokusinspirasi.com – Perjuangan hidup seorang lansia asal Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, ini menggugah banyak hati. Nek Katijah, atau yang akrab disapa Nek Ti, akhirnya mewujudkan mimpinya untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci di tahun 2025.
Yang mengharukan, semua biaya haji ini berasal dari hasil jualan kue tradisional yang ia tekuni sejak masih gadis.
Nek Ti, yang kini berusia 90 tahun, tinggal di Desa Meunasah Jurong, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya. Ia bukan berasal dari keluarga kaya, namun ketekunan dan kesabaran dalam menjajakan kue seperti dodol Aceh, keukarah, dan meuseukat di kios-kios dan warung kecil menjadi jalan baginya memenuhi panggilan Allah.
Ia telah mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji sejak tahun 2018. Setelah penantian selama tujuh tahun, akhirnya pada musim haji 2025 atau 1446 Hijriah ini, namanya resmi masuk dalam daftar keberangkatan.
Kabar bahagia itu disambut haru oleh keluarganya. Namun di balik kebahagiaan tersebut, terselip kesedihan. Nek Ti harus berangkat seorang diri, tanpa didampingi oleh anak semata wayangnya—anak tiri dari mendiang suaminya yang telah merawatnya sejak kecil.
Anaknya tidak dapat berangkat tahun ini karena terbentur regulasi penyelenggaraan haji, terutama terkait syarat mahram. Meski sempat kecewa, setelah mendapat penjelasan dari pihak Kantor Kemenag Pidie Jaya, Nek Ti menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada.
“Saya sudah ikhlas. Mungkin ini sudah takdir Allah. Yang penting saya bisa menunaikan haji,” ujar Nek Ti dengan mata berkaca-kaca.
Anaknya, Muslim, juga merelakan kepergian sang ibunda dan berharap bisa menyusul di musim haji berikutnya.
Nek Ti akan berangkat bersama jamaah asal Pidie Jaya yang tergabung dalam kloter 5 Embarkasi Aceh.