
Pidie Jaya | Fokusinspirasi.com – Para siswa sekolah SDN 9 Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh harus mengikuti belajar mengajar tanpa kursi dan meja. Tanpa alas apapun mereka harus akrab dengan dinginnya lantai kelas.
Memasuki tahun 2025, hampir seluruh sekolah dasar dan menengah telah melaksanakan program makan bergizi gratis bagi anak didik, namun di Pidie Jaya belum ada makan bergizi gratis. Bahkan masih ada sekolah Negeri para murid masih belajar di atas lantai.
Mirisnya, satu ruang kelas yang terdapat 25 siswa belajar di atas lantai sudah dimulai sejak pertengahan semester pertama tahun silam sampai saat ini, sedangkan mobiler lama sudah rusak serta ditaruh di belakang sekolah karena kondisinya yang sudah tidak layak pakai.
Para wali murid juga merasa heran dengan kondisi sekolah anak-anak mereka, sekolah yang yang terletak di pelosok desa itu seakan luput dari perhatian pemerintah padahal sekolah-sekolah negeri lain di Pidie Jaya memiliki mobiler dan ditambah dengan perangkat komputer yang memadai.

Salah satu guru PNS, Lisnawati yang sudah 31 tahun mengajar di sekolah mengatakan dulu Mobiler (fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar) di sekolah masih bagus, cuma beberapa bulan yang lalu sudah rusak dan saat ini di gudangkan di belakang, tapi mereka tidak tahu apakah sekolah sudah mengajukan permohonan mobiler baru atau belum.
“Saya berharap mobiler yang rusak segera diganti agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman,” kata Lisnawati.
Hal senada juga disampaikan oleh wali kelas 1 SD, Cut Azizah, bahwa kondisi tersebut membuat para murid susah untuk berkonsentrasi dalam belajar.
“Sejak saya dipindahkan ke sekolah ini, kalau bangunan sekolah sudah lumayan, cuma mobilernya yang sudah rusak. Bahkan ada anak-anak yang terjatuh karena kondisi meja tidak layak pakai. Sehingga para murid terpaksa belajar di lantai. Dan ini sudah berlangsung sejak pertengahan semester pertama.” Ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Sementara Kepala Sekolah SD Negeri 9 Bandar Dua, Husna A Hamid mengatakan persoalan mobiler telah ditempa di tempat perabotan, dalam satu minggu kedepan akan siap dibawa pulang ke sekolah mereka.

Plt. Kadisdik Pidie Jaya, Muslim menjelaskan bahwa pihaknya baru mengetahui ada sekolah di Pidie Jaya yang belajar di atas lantai dan mereka akan berupaya mencari solusi atas kondisi tersebut.
“Karena baru kali ini kita tahu bahwa ada sekolah di Pidie Jaya yang belajar di atas lantai. Untuk itu kami akan berembuk mencari solusi, agar anak-anak bisa belajar yang layak.” Kata Muslim.
Sepatutnya dan selayaknya, para anak-anak bangsa mendapatkan fasilitas belajar yang sama untuk mencapai generasi emas tahun 2045.