Pemindahan Balai Desa Secara Tradisional Sambut Ramadan

Warga gotong-royong memindahkan Meunasah (balai desa) secara tradisional. Foto: Ismed

Pidie Jaya | Fokusinspirasi.com – Menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah yang jatuh pada awal Maret 2025, warga Desa Sarah Mane, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Aceh, bergotong royong memindahkan meunasah (balai desa) yang sudah tua dan tidak layak pakai.

Menariknya, proses pemindahan ini dilakukan dengan menggunakan teknologi tradisional peninggalan nenek moyang.

Pemindahan dilakukan dengan cara menarik bangunan menggunakan balok kayu bulat. Warga terlebih dahulu meletakkan balok di samping tiang bangunan, lalu mengangkat tiang tersebut dan menempatkannya di atas balok kayu yang sudah dipaku pada broti tebal agar tidak bergeser.

Baca Juga  Warga Aceh Utara Meninggal Dunia Dalam Insiden Kecelakaan

Setelah semua tiang terangkat, sebagian warga menarik dari depan menggunakan tali, sementara yang lain mendorong dari belakang dan samping. Proses ini dilakukan dengan penuh semangat dan diiringi sorak-sorai.

Pemindahan Meunasah(balas desa) menggunakan teknologi tradisional. Foto: Ismed

Menurut tokoh pemuda setempat, Muhammad Rissan, pemindahan meunasah ini dilakukan karena balai desa lama sudah tidak layak digunakan. Kini, warga telah memiliki balai desa baru berbahan beton dengan kapasitas yang lebih besar, yang dapat menampung ratusan jamaah untuk melaksanakan salat tarawih selama Ramadan.

Baca Juga  Seekor Gajah Sumatra Ditemukan Mati di Aceh Timur

Namun meunasah (balai desa) yang lama tetap dilestarikan dan dijadikan tempat istirahat atau kegiatan lainnya karena merupakan peninggalan hasil kerja keras nenek moyang mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *