Lhokseumawe | Fokusinspirasi.com – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, sekelompok mahasiswa STIE Lhokseumawe menggelar sosialisasi pertanian modern dengan tema “Penerapan Teknik Pertanian Modern dengan Metode Hidroponik Berbasis Bahan Bekas”, Sabtu (31/5/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Gampong Batuphat Timur, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
Puluhan warga yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga turut hadir dan mengikuti pelatihan dengan antusias.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Lhokseumawe, Nurul Asharini, S.P., yang sehari-hari bertugas sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan di wilayah Muara Satu.
Dalam pemaparannya, Nurul menekankan pentingnya adaptasi terhadap teknik pertanian modern, khususnya di kawasan perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan.
“Kegiatan yang diinisiasi mahasiswa ini sangat selaras dengan program ketahanan pangan pemerintah kota. Selain efisien, hidroponik juga ramah lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Muhammad Taqdirul Alim, S.E., M.Si., menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. “Kami ingin mendorong masyarakat agar bisa menerapkan metode hidroponik di rumah, terutama dalam situasi ekonomi yang menantang seperti sekarang,” jelasnya.
Tak hanya teori, warga juga dilibatkan langsung dalam praktik merakit instalasi hidroponik sederhana menggunakan barang-barang bekas seperti botol plastik dan paralon. Para peserta, khususnya ibu rumah tangga, tampak antusias dan cekatan dalam merakit perangkat tersebut.
Perangkat Gampong Batuphat Timur, Fakhruddin, yang juga Ketua Kelompok Tani setempat, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap program serupa dapat terus berlanjut dan terintegrasi dengan program desa serta Badan Usaha Milik Gampong (BUMG).
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi warga. Jika didampingi secara berkelanjutan, ini bisa menjadi solusi jangka panjang,” katanya.
Mahasiswa STIE Lhokseumawe berharap melalui kegiatan ini, masyarakat terdorong untuk mulai bercocok tanam secara mandiri dan berkelanjutan di lingkungan rumah masing-masing.
Selain memperkuat ketahanan pangan, metode hidroponik ini juga dinilai mampu menumbuhkan semangat produktivitas dan kreativitas dalam memanfaatkan barang-barang bekas.